Minggu, 23 September 2012

KELEMBAGAAN AGAMA KRISTEN

Kristen Protestan
Gereja Protestan atau yang disebut juga Gereja Reformasi pada mulanya lahir dan merupakan hasil dari suatu gerekan reformasi di kalangan Gereja Kristen di Eropa. Di Indonesia Gereja-gereja sebagian berada di bawah naungan DGI (Dewan Gereja-gereja Indonesia) yang mempunyai tujuan pembentukan Gerja Kristen yang Esa di Indonesia. Dalam hal koordinasi lembaga-lembaga Kristen, Gereja, Badan dan yayasan yang terdaftar pada Ditjen Bimas Kristen Protestan Departemen Agama dapat dibedakan tiga golongan, yaitu golongan gereja, golongan Missi dan golongan Pekabaran Injil. Sedangkan susunan organisasi gereja-gereja Kristen  Protestan dalam wilayah Negara Kesatuan R.I. dibedakan dalam tiga kelompok. Pertama, gereja dan golongan Missi Protestan di luar DGI, terdiri atas gereja-gereja yang memiliki organisasi tingkat nasional, propinsi dan setempat/ sekota. Kedua, gereja-gereja Pantekosta di luar DGI, terdiri masing-masing atas orgaisasi tingkat nasional, propinsi dan setempat/ sekota dan dalam taraf gerakan Pantekosta di Indonesia. Pada pokoknya kehidupan dan pekerjaan gereja ini ditujukan khusus ke dalam, diutamakan kebaktian dan penginjilan. Ketiga, gereja-gereja Protestan dan Pantekosta anggota DGI. Di samping itu, terdapat beberapa Gereja/ lembaga yang tidak termasuk dalam tiga kelompok di atas, gereja ini lahir dari berbagai alasan dan latar belakang seperti memisahkan diri dari suatu gereja induknya akibat perselisihan, fanatisme kekuasaan dan lainnya.
Bentuk pelayanan yang paling lama dan luas dilakukan oleh zending dan gereja-gereja di Indonesia sejak abad XVII ialah pendidikan dan persekolahan, kemudian juga pelayanan seperti di bidang kesehatan dan medis. Dan pelayanan yang terakhir adalah menolong anak-anak atau orang-orang terlantar  dalam bentuk rumah-rumah panti asuhan. Selain itu, gereja-gereja Kristen Protestan juga menyadari akan pentingnya peranan wanita, sehingga kemudian muncul banyak organisasi wanita yangbersifat intern, di antaranya Komisi Wanita, Seksi Wanita, Organisasi Wanita, Persatuan Wanita. Selain itu ada juga PWKI (Persatuan Wanita Kristen Indonesia) pada tahun 1946, dengan program kerja meliputi bidang kerohanian, pendidikan sosial, dan kesehatan.
Kristen Katolik
Embrio dari adanya Gereja Katolik Indonesia dimulai dengan pewartaan injil secara kontinu oleh Serikat-serikat Biarawan. Sedangkan struktur Hierarki Gereja Katolik berdasarkan dekrit Sri Paus yang dibagi tujuh propinsi (Jakarta, Semarang, Medan, Pontianak, Padang, Ende, Merauke) gerejawi yang berstatus Keuskupan Agung, dan tiap Keuskupan Agung membawahi beberapa Keuskupan Sufragan. Dalam struktur Hirarki Gereja katolik terdapat adanya lembaga-lembaga kebiaraan seperti Ordo-ordo/ Kongregarasi-kongregarasi Pater, Bruder/ Fraterdan Suster. Ordo atau Kongregrasi tersebut adalah suatu cara atau modus hidup bersama dalam satu serikat atau perkumpulan terdiri dari sejumlah orang untuk suatu tujuan hidup lebih sempurna berdasarkan suatu anggaran dasar yang menurut bahasa Ordo/ Kongregrasi dinamakan konstitusi yang inti dari hidupnya terikrarkan dalam tiga kaul, yaitu kaul kemiskinan, kaul ketaatan dan kaul kesucian.
Dalam struktur pelayanan dan penggembalaan Gereja Katolik terdapat pula adanya Karya kepausan yang terdiri dari lima segi, Union Missionary (Persatuan Missi Kepausan), Serikat penyebaran Iman, Serikat Santo Petrus Rasul (mengurus tentang seminari dan pendidikan), Serikat Kanak-kanak Suci dan kaum Remaja, Apostolat dari Anak-anak untuk Anak-anak. Karya Kepausan tersebut bertujuan untuk mengajar seluruh umat berdoa dalam memenuhi perintah tuhan yaitu menyebarkan agama keseluruh bangsa, dengan kata lain “Evangelisasi” (penginjilan).
KELEMBAGAAN AGAMA HINDU DAN BUDDHA
Agama Hindu
Parisada Hindu Dharma yang dulu bernama Parisada Hindu Bali didirikan pada tanggal 23 Februari 1959. Sebagaimana yang tersebut di dalam “Piagam Parisada” bahwa lembaga ini bertujuan untuk mengatur, memupuk dan memperkembanhkan kehidupan umat yang memeluk agama Hindu. Status Parisada Hindu Dharna adalah merupakan pengurus pusat yang berkedudukan di Denpasar/ Bali, bersifat keagamaan Hindu bali dan mempunyai fungsi kooardinasi atas segala kegiatan keagamaan Hindu Bali. Dalam hal lembaga-lembaga, dalam agama Hindu terdapat Lembaga teologi, dalam artian tata keagamaan meliputi kesulinggihan/ pendeta, upacara dan tempat suci. Selain itu, ada juga Lembaga yang lain, meliputi Awig-Awig Krama Subak, Dharma Laksana Desa, Yayasan pendidikannya adalah yayasan Dwijendral. Dalam hal hubungan antar lembaga-lembaga yang lain adalah dilakukan sebagai rasa tanggung jawab urusan ke dalam maupun ke luar yang dilakukan oleh pimpinan Parisada. Demikian pula dengan hubungan-hubungan organisasi di luar negeri maupun organisasi-organisasi berdasarkan keagamaan lain yang syah perlu dibina dan dikembangkan menjadi tanggung jawab Parissada. 
Agama Buddha
GTI (Gabungan Tri Dharma Indonesia) yang berdiri di Jakarta pada masa penjajahan Belanda bertujuan untuk mempelajari agama Budha, Konghucu dan Lautse. Perkumpulan ini pula yang mempelopori perkembangan agama Buddha pada masa penjajahan dan setelah kemerdekaan Indonesia. Sedangkan PTI hanyalah merupakan perkenalan orang Buddha terhadap sistem kelembagaan. Dalam tahun 1945 perkembangan agama Buddha secara organisir dimulai, dengan berdirinya persaudaraan Upasakan dan Upasika Indonesia (PUUI) dengan pendirinya Bikkhu Ashin Jinarkkhita. Tujuan dari beridirnya PUUI adaah sebagai alat bantu Bikkhu Ashin Jinarkkhita dalam usahanya menyebarkan agama Buddha di Indonesia. Pada tahun 1958 usaha tersebut membuahkan hasil dan penganut umat Buddha di Indonesai bertambah sehingga memungkinkan didirikannya Perhimpunan Buddhis Indonesia yang kemudian terkenal dengan sebutan Perbudhi.
Dalam tahun 1959 di Indonesia telah ditahbiskan beberapa bhikkhu, selain itu berdatangan juga bhikkhu dari luar negeri, maka didirikanlah Sangha yakni persaudaraan antar bhikkhu dan samanera dengan nama Sangha Suci Indonesia, yang dalam perkembangannya berganti nama menjadi Maha Sangha Indonesia. Perpecahan Maha Sangha Indonesia diawali dengan perpecahan Perhimpuunan Buddhis Indonesia menjadi beberpa ormas Buddhis yaitu Musyawarah Umat Budha seluruh Indonesia dan Buddhis Indonesia. Dengan demikian terdapat tiga ormas Buddhis di Indonesia, yaitu Perbudhi, Buddhis Indonesia dan Musyawarah Umat Budha seluruh Indonesia yang kemudian berubah menjadi Buddha Dharma Indonesia. Majelis-majelis agama Buddha yang ada di Indonesia dihimpun dalam wadah tunggal dengan nama Majelis Agung Agama Buddha Indonesia (MABI), tetapi kemudian Mabi diganti menjadi Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI) di mana seluruh majelis agama Buddha yang ada di Indonesia menjadi anggota. Demikian pula sangha yang terdiri atas Sangha Agung Indonesia, Sangha Theravada Indonesia dan Sangha Mahayana Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar