Jumat, 24 Februari 2012

The History of Cristianity (Sejarah)


Sejarah singkat timbulnya agama Kristen adalah ketika pada masa umat Yahudi waktu itu sedang carut marut. Mereka mengalami Chaos (sistem sosial yang kacau), menghalalkan segala cara dan dalam keadaan keagamaan yang kompleks yang memaksa mereka terpecah belah menjadi empat bagian dengan kelas yang berbeda-beda dan masing-masing memiliki espektasi-espektasi sendiri. espektasi-espektasi yang muncul pada waktu itu adalah bahwa Tuhan akan terus membantu umat Yahudi, mengirimkan juru selamat yang bisa menegakkan keadilan dan kerajaan Tuhan di muka bumi, sampai pada harapan bahwa Tuhan akan menciptakan hukum alam yang luar biasa (a kind of powerfull event) atau setidaknya Tuhan melakukan sebuah aksi yang luar biasa. Karena sebagaimana kita ketahui, bagi umat Yahudi, kedatangan seorang Messias memang sangat dinanti, karena selama berabad-abad mereka selalu menjadi umat yang ditindas dan dibudakkan, sehingga selalu termarginalkan dan terbuang ke negeri-negeri lain.
Adapun keempat kelompok pecahan umat Yahudi tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Sadducees
-          Kelompok Aristokrat agama yang pro pada status quo, berisikan paara imam-imam besar Yahudi.
-          Mengikuti tradisi Taurat.
-          Konsep dipegang oleh pemuka agama.
-          Menguasai majelis tinggi agama.
-          Kaya dan mapan, maka dengan biaya berapapun mereka bisa bekerja sama dengan pemerintahan Yunani.
-          Taurat sebagai teks agama yang penting.
-          Konservatif.
2.    Pharisees
-          Beranggotakan sekitar 6000 orang.
-          Terdiri dari seniman, pedagang yang masih berpegang pada tradisi hukum Yahudi (Taurat).
-          Menerapkan konsep pada kehidupan sehari-hari.
-          Berinteraksi dengan masyarakat biasa, orang-orang berilmu, dan orang-orang yang berada di posisi tidak menguntungkan.
-          Memisahkan diri dari pemerintahan Roma.
-          Tidak mapan secara ekonomi, tapi mampu bertahan hidup (survive).
-          Mengutumakan aspek religius daripada politik.
-          Mengharapkan seorang Messias sebagai pemuka agama yang tau hukum dan pada suatu saat mampu memimpin umat ke jalan Tuhan dan mengaplikasikan apa yang ada di Taurat.
3.    Essenes
-          Beranggotakan sekitar 4000 orang.
-          Menolak tradisi Romawi secara ekstrim dengan asumsi dunia akan segera berakhir.
-          Tinggal di Gua atau dimanapun (tidak pasti).
-          Menarik diri dari masyarakat Romawi.
-          Memantapkan ibadah demi kehidupan akhirat.
-          Asketis.
-          Berharap Tuhan menjadikan kerajaan baru di muka bumi.
4.    Zealots
-          Kelompok radikal/garis keras.
-          Secara tegas mengikuti Taurat.
-          Membenci pemerintahan Romawi.
-          Perlawanan fisik dengan cara pemberontakan kepada Romawi (underground mover).
-          Mengharapkan Messias yang dapat memimpin dan menghentikan penindasan dan mampu memimpin kemiliteran untuk menghadapi pemerintah Yunani.
-          Terorganisir dari partai politik.
-          Mendambakan seorang Messias atau orang-orang yang taat pada Taurat dan tinggal di tempat peribadatan.

Konsep Ketuhanan Agama Kristen
 > Perjanjian Lama: Bani Israel mengakui dan menyembah Tuhan yang membantu pelarian dan menyelamatkan mereka dari Mesir menuju tanah yang di janjikan (The Promised Land).
> Perjanjian Baru: Konsep Tuhan sebagaimana tergambar dalam Old Tradition (Perjanjian Lama) tetap diakui, namun dikembangkan lebih lanjut yaitu bahwa mereka percaya kepada Tuhan yang sama (the same God as Abraham) yang kemudian pada akhirnya menampakkan dirinya dalam Yesus Kristus.[1]
            Analogi tentang Tuhan dalam agama Kristen yang muncul kemudian dengan penyebutan memakai konsep imageri (metafor):
Ø  God as Sepherd; Tuhan sebagai penggembala, yang merawat dan memelihara ternaknya (manusia). Domba (manusia) selalu tergantung pada gembalanya (Tuhan) dan tidak self sufficient.
Ø  King; Tuhan sebagai Raja.
Ø  Father; Tuhan sebagai seorang Bapak yang senantiasa melindungi dan mengayomi anaknya yaitu umat manusia.
Ø  Almighty; Tuhan yang maha kuasa.
Dalam klasemen yang keempat, terdapat pertanyaan yang cukup rumit untuk di jawab berkaitan dengan Tuhan yang maha kuasa (Almighty) tersebut. Banyak berbagai kalangan terutama dari kalangan rasionalis yang mempertanyakan hal tersebut, semacam “jika memang Tuhan itu maha kuasa, mampukah Tuhan menciptakan batu besar yang Tuhan sendiri tidak bisa mengangkatnya? Atau segitiga yang mempunyai 4 sisi sekaligus? Atau seseorang yang bisa mencintai sekaligus membenci? Atau wajah yang cantik dan jelek sekaligus?” Jawaban yang diberikan dari pihak Kristen disumbangkan oleh Thomas Aquinas, yang mana dia menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam itu dengan jawaban “Bukan Tuhan tidak mampu, tetapi tidak mungkin Tuhan menciptakan sesuatu yang berlawanan dengan logika. Kembalikan kemaha kuasaan Tuhan pada Nature of God, tempatkan Tuhan pada tempat yang pantas. Serta diperlukan kehati-hatian dan kecermatan dalam konsep memahami Tuhan.”

The Gospel (Ajaran Kitab Injil)
            Gospel atau kitab suci umat Kristen tidak memuat rekam historis kehidupan Yesus yang lengkap dan objektif. Ditulis dari perspektif yang spesifik dan digunakan secara material tentang Yesus untuk menegaskan fakta-fakta berbagai hal tentang Dia. Tiga Injil pertama adalah (Mark, Matthew, dan Luke) yang memaparkan kisah yang sama tentang kehidupan Yesus (life, death, and resurrection).
            Adapun beberapa kandungan yang dijelaskan dalam ketiga Gospel tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Gospel of Mark
-          Dia (Yesus) disalah pahami oleh umat. Espektasinya waktu itu akan segera kiamat. Yesus sebagai agen yang akan menyadarkan umat.
-          Digambarkan sebagai Messiah yang harus menderita.
-          Yesus tidak memenuhi harapan kelompok Yahudi waktu itu. Tetapi kemudian disadari bahwa Yesus memiliki “miracle (keajaiban)”, anak Tuhan dan harus mati dengan sadis di tiang salib.
-          Kebangkitan kembali (His power over death).
-          Tuhan membangun kerajaannya di bumi dan mengalahkan kekuatan jahat termasuk para imam waktu itu.
2.    Gospel of Matthew
-          Yesus adalah musa yang baru.
-          Yesus memenuhi apa yang jadi ramalan kitab yang lama. Dari perkataan dan perbuatannya yang sesuai dengan itu.
-          Memaparkan espektasi tentang Messiah akan lahir, datang ke Yarusalem dan yang akan dilakukannya di kota tersebut.
3.    Gospel of Luke & The Book of Acts.
-          Yesus adalah seorang juru selamat, yang memberikan ampunan.
-          Penegasan tentang kelembutan, kasih sayang, dan kelemahan Yesus.
-          Mengungkap genealogi Yesus sampai ke nabi Adam.
-          Kedekatan Yesus dengan masyarakat kelas bawah, dan menempatkan perempuan di posisi yang lebih baik.
-          Kebangkitan Yesus menegaskan bahwa dia sanggup menjadi juru selamat umatnya.
4.    Gospel of John
-          Berbeda secara style dan diisi dengan Synoptic Gospels.
-          Mysteri of Jesus: sama seperti manusia lain, tetapi berbeda dari beberapa hal; Eternal Origin & Divine Nature.
-          Dimulai dengan kalam Tuhan yang dititipkan dalam rahimnya Maryam kemudian lahir sebagai anak manusia.
-          Mukjizat yang ditampilkan menghidupkan orang mati.
-          God become a man, Tuhan masuk dalam alam manusia dengan cara masuk ke dalam rahim manusia dengan cara yang radikal. Sesuai dengan kehidupan masyarakat Yahudi pada waktu itu.
-          Menurut beberapa tafsir> Johanes menjelaskan tanda-tanda kemenangan (book of sign & book of glory).

Yesus: Messiah, Kristus, anak manusia dan Allah anak
Dimensi Transendental (eksoteris) > (Esoteris)
            Pusat agama umat Yahudi pada waktu itu adalah Tuhan yang ada di langit, membangun kerajaan surga di langit, kemudian mengirimkan nabi-nabi untuk membangun kerajaan Tuhan di bumi. Sama dengan konsep tauhid dalam Islam, pusatnya tidak pada manusia, tetapi pada Tuhan.  Pergeseran makna Tuhan yang ada di langit ke bumi itu muncul ketika Yosua (Ibrani; Isa in Islam) lahir dan disalib. Konsep Kristen bergeser ke Tuhan yang hidup di bumi, menyelamatkan manusia yang berdosa (inkarnasi).
(Terminologi Perjanjian Baru)
-          Identity Statements: Messiah, Lord, Son of God, Son of Man.
-          Functional Statements: Savior of humanity (juru selamat manusia), The Reveal God (Tuhan yang nampak).
Messiah> Chirst (English), Al-Masih (Arabic), Kirios (Yunani)> Penyelamat/Juru Selamat.
Secara literal berarti (orang yang diurapi dengan minyak, atau orang yang memiliki posisi spesial yang menegaskan bahwa dia bukan manusia biasa). Orang yang dianggap berdasarkan inspirasi Tuhan.
Espektasi Umum:
-          Akan muncul seorang pimpinan yang dia membawa asumsi ketuhanan, berkah ketuhanan yang dapat mengusir tantara Romawi dari tentara Israel.
-          Yesus tidak mengaggap dirinya Messiah sebagaimana pengertian di atas.
-          Yesus tidak mengajarkan perlawanan fisik terhadap dominasi Romawi.
-          Sebaliknya, Yesus menyerang kemapanan dan tradisi dalam umatnya (Yahudi) kala itu. Mengusir para pedagang dari sekitar Temple.
-          Yesus tidak menegaskan secara tegas menerima atau menolak “titel Messiah.”
-          Yesus mengakui kalau dia Messiah.
-          Setelah Petrus mengidentifikasi Yesus sebagai Messiah, Yesus segera menegaskan bahwa dia harus menderita, ditolak oleh masyarakatnya sendiri, dan dibunuh.
Son of God.
-          Dalam kitab perjanjian lama digunakan untuk merujuk istilah Angelic atau Supernatural Persons.
-          The Coming Messiah yang dirujuk sebagai Son of God. Penggunaan istilah ini dalam Perjanjian Baru menegaskan penggambaran dari Perjanjian Lama.
-          Penggunaan secara eksklusif untuk Yesus (The Son of God); Paulus menegaskan ada perbedaan Yesus dan umat Kristiani lainnya sebagai anak yang diangkat (Adopted Son).
-          Perjanjian Baru memahami hubungan Yesus dengan Tuhan dalam bentuk Ayah dan Anak (Father-Son Relationship).
Son of Man> Status kemanusiaan Yesus. Natural Counterpats to Son of God.
Perspektif Perjanjian Baru
-          Yesus ditangkap atas penghianatan muridnya Yudas Eskariot dengan imbalan 20 uang perak.[2] Ia menunjukkan tempat persembunyian Yesus.[3]
-          Setelah persidangan, Yesus disalib oleh pemerintah Potius Pilatus.
-          Para penyalib; Jika Tuhan Yesus berhasil menyelamatkannya, mereka akan mempercayai kerasulannya.[4]
-          Sekitar 3 jam kemudian, Yesus mengucapkan “Eli Eli lama sabakhtani?[5]
-          Yusuf Arimatea, salah seorang murid Yesus kemudian meminta dan menguburkan mayat Yesus.[6]
-          Penyaliban pada awalnya adalah bentuk hukuman yang bersifat humiliation (penghinaan). Kemudian berkembang menjadi public act (undang-undang masyarakat umum).
-          Kematian di tiang salib bukan karena luka (nail wounds), tetapi oleh faktor kehabisan nafas (loss of oxygen) secara gradual, painful process of asphyxiation (melemahnya kemampuan bernafas).
-          Praktek penyaliban telah lama dilakukan oleh pemerintahan Romawi di Yerusalem. Tahun 71 SM misalnya, Romawi menyalib tak kurang dari 6000 orang yang mendukung pemberontakan Spartacus.

Penyaliban (Crucifixion)
Dalam tradisi Kristen, ada tiga penyikapan terhadap peristiwa penyaliban Yesus:
1.    As Sacrifice (pengorbanan)
Yesus mengorbankan dirinya disalib untuk mengembalikan dosa manusia kepada Tuhan, dengan penyaliban Yesus maka dosa manusia harus diampuni, tidak mungkin dosa manusia diampuni jika Yesus tidak mengorbankan dirinya.
2.    As Victory (Kemenangan)
Kematian Yesus di tiang salib merupakan kemenangan, mengalahkan dosa yang ada pada manusia. Melihat konteks umat pada waktu itu yang takut akan kematian.
3.    As Cardikness (Pengampunan)
Dengan disalibnya Yesus, itu merupakan peristiwa pengampunan atas dosa manusia yang diwarisi dari nenek moyangnya yaitu Adam dan Hawa.
Menurut tradisi Islam[7], menolak klaim penyaliban Yesus dan menganggapnya sebagai tipu daya orang-orang Yahudi dan Romawi. Sedangkan yang disalib bukanlah Yesus, melainkan orang lain yang diserupakan dengan Yesus (lakin syubbiha lahum), Yesus sendiri diselamatkan dengan cara diangkat oleh Allah ke sisi-Nya. Tolak ukur konsep trinitas dengan penyaliban Yesus (manusia+Tuhan), ketika Yesus dalam kesakitan meminta datangnya Roh Kudus kepada Allah Bapa. Misi utama Yesus adalah menyeru untuk menyembah Allah.

The Bible
Bible berasal dari bahasa Yunani Ta Biblia, yang berarti “buku-buku”, atau sebuah koleksi buku (Collection of Books). persepsinya berubah > Buku, tidak hanya dalam pengertian bahasa saja, tetapi lebih substansial > kumpulan tulisan-tulisan (Collection of Writings).
Codex > Koleksi-koleksi manuscript, sebuah gumpalan lembaran-lembaran yang dijilid menjadi satu. Dengan demikian halaman-halaman buku tersebut bisa diputar, seperti sebuah buku modern.
Pada Abad 4-5 Masehi, codex paling awal yang dapat kita temukan adalah Codex Alexandrius, Sinaiticus, Vatinicus yang memberikan banyak hukum tetapi juga berbeda sedikit dalam kontennya dan sangat banyak dalam perintah.
Terdapat banyak macam-macam Bible, di antaranya adalah:
-          The Authorize or King James (AV)
-          The Rivised English Bible (REB)
-          The New Jerusalem Bible (NJB)
-          The New Revised Standard Version (NRSV)
-          The Good News Bible (GNB)
-          The New International Version (NIV)
Perbedaan linguistik:
NRSV; John seorang pembaptis nampak di hutan belantara, memproklamasikan pembaptisan untuk penyesalan/pertobatan (sebagai media) untuk pengampunan dosa.
REB; John sang pembaptis nampak dalam hutan belantara, memproklamasikan pembaptisan sabagai bukti pertobatan, untuk pengampunan dosa.
GNB; jadi, John sang pembaptis nampak di gurun, membaptis dan berhotbah, “menjauhlah dari dosa-dosamu dan menjadi dibaptis, dia memegang orang,” dan Tuhan akan mengampuni dosa-dosa kalian.

Dosa Waris & Keselamatan (Original Sin & Salvation)
            Kehadiran Yesus di bumi dalam rangka misi penyelamatan bagi umat manusia [8] yang selalu memiliki potensi untuk berbuat dosa, karena jika tidak maka cobaan Tuhan menjadi tidak berarti. Pengetahuan yang diberikan Tuhan bisa dijadikan sebagai alat bagi manusia untuk melakukan dosa. Dan, Tuhan mengizinkan setan untuk menggoda manusia sehingga manusia bisa tergoda untuk melawan perintah-perintah dan hukum Tuhan.
            Dosa Waris atau Dosa Asal biasanya diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan “Original Sin,” asal-muasal dosa. Sebagian Rabbi Yahudi berpendapat bahwa dosa asal itu merupakan pembawaan manusia sejak lahir. Dalam tradisi Kristen ada dua macam dosa pada manusia, yaitu “tabiat” dan “perbuatan”. Dosa tabiat merupakan dosa yang diwarisi dari Adam yang telah melakukan dosa untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia dengan kasusnya memakan buah Khuldi di Surga atas godaan syetan, padahal Tuhan telah melarangnya. Jadilah dosa Adam tersebut terwariskan kepada keturunan-keturunannya, atau manusia yang hidup setelahnya, anak cucunya. Itulah menurut tradisi Kristen, bahwa setiap manusia yang lahir ke dunia ini sudah mempunyai dosa, dan untuk menghapuskannya dengan cara di baptis. [9] Sedangkan dosa perbuatan adalah dosa yang dilakukan oleh manusia itu sendiri, seperti membunuh, berzina, mencuri, dan sebagainya, dosa tersebut di tanggung masing-masing yang melakukannya.
            Dalam tradisi Islam, tidak mengenal apa yang disebut dengan Dosa Waris, karena Adam & Hawa telah diampuni dosanya sebelum mereka memiliki keturunan. Dan dosa mereka merupakan tanggung jawab sendiri-sendiri dan tidak diwariskan kepada siapa-siapa. Adam & Hawa telah memohon ampun dan Allah telah mengampuninya.[10] Yang ada hanya setiap orang akan memikul dosa yang telah diperbuatnya sendiri, setiap manusia bertanggung jawab atas dirinya sendiri.[11]

Chruch (Eklesia)
Gereja adalah pokok kontitusi Dogmatis Konseli Vatikan II ( Lumen gentium ) yang sangat mewarnai pengertian diri gereja setelah 1965. Gereja disebut suatu misteri dan sakramen untuk menandai kesatuan unsur lahiriah dan rohani untuk mempertemukan manusia dengan Allah dan mempersatukan umat manusia ex; Kerajaan Allah yang didirikan Kristus di dunia ini, sudah mulai bertumbuh dalam gereja dan diperkembangkan dengan perantaranya, sebab Roh kudus menyatukan dan memebimbing gereja . Gereja Kritus yang dilukiskan menurut gambar-gambar PL dan PB, berada dalam gereja Katolik walaupun di luar organisasi hirarki itu terdapat pula unsur-unsur pengkudusan dan kebenaran Kristiani.
Beberapa Macam-macam Gereja:
Katolik Roma
-          Gereja Katolik adalah umat Kristen yang meyakini dirinya sebagai gereja yang satu kudus, katolik dan apostolik (sesuai syahadat).
-          Menekankan pada ajaran Romawi.
-          Percaya dan mengakui kekuasaan Paus.
-          Membina dan menjaga kesatuan yang diinginkan Kristus.
-          Lebih universal; mempunyai keanggotaan uskup yang terbesar di seluruh dunia, tetapi tetap mengakui keuskupan di Vatikan.
-          Legalistik, Sakramen.
-          Konsep Salvation; kalam Tuhan menjelma menjadi manusia, untuk menebus kesalahan manusia.
Orthodox Timur
-         Roh Kudus bukan hanya berasal dari Bapa, tetapi juga dari Putra.
-         Theosis; kesatuan dengan Allah.
-         Tidak mengakui Uskup di Roma sebagai pemimpin satu-satunya.
-         Masing-masing negara punya Uskup sendiri.
-         Mendapat tekanan dari Roma.
-         Lebih mistis, terkait dengan cakupan-cakupan spiritualitas.
-         Menekankan indikasi bahwa kalam Tuhan menjelma menjadi daging dan tulang manusia; maka manusia berpotensi menjadi Tuhan.
-         Tradisi tanpa dukungan kitab suci; fondasi tidak ada.
Protestan
-         Didirikan oleh Marthin Luther dan John Calvin
-         Sebuah upaya perbaikan tatanan kehidupan yang didominasi oleh otokrasi Gereja yang menyimpang.
-         Persamaan antara Calvin dan Luther, terutama tentang doktrin asketisme duniawi, anti sakramen suci dan monastisisme.
-         Reformasi terjadi di Jerman sekitar abad 15-16 ketika Jerman masih merupakan negara agraris yang terbelakang.
-         Kuatnya pengaruh Katolisme yang bersifat konservatif di Jerman.
-         Banyaknya penjualan surat-surat pengampunan dosa di Jerman melebihi negara-negara eropa lainnya.
-         Penolakan Luther terhadap surat-surat pengampunan dosa yang dikeluarkan Paus, Tuhan lah yang pantas memberikan pengampunan.
-         Sakramen hanya digunakan untuk membantu keimanan tetapi bukan sama sekali alat untuk mencapai rahmat Tuhan dan jalan keselamatan.
-         Terbelahnya Kristen menjadi sekte-sekte kecil seperti; Lutheranisme, Calvinisme, Anglicanisme, dll.
-         Sola fide (Hanya dengan iman), Sola Gratia (Hanya dengan Rahmat), Sola Scriptura (Hanya dengan kitab suci), keselamatan manusia hanya diperoleh karena imannya kepada karya anugerah Allah yang dikerjakannya melalui Yesus Kristus, sebagaimana yang disaksikan oleh kitab suci.
-         Pembenaran karena iman dan asas Protestan.
Calvinis
-         Sebuah sistem teologis dan pendekatan kepada kehidupan Kristen yang menekankan kedaulatan pemerintahan Allah atas segala sesuatu.
-         Didirikan oleh Yohanes Calvin.
-         Menekankan ketertiban dan keteraturan dalam Gereja.
-         Doktrin 5 point calvinisme; Total depravity (kerusakan total), unconditional election (pemilihan tanpa syarat), limited atonement (penebusan terbatas), irresistible grace (anugerah yang tidak dapat ditolak), perseverance of the saints (ketekunan orang-orang kudus).
Methodis
-         Muncul di Inggris pada abad ke 18.
-         Didirikan oleh dua bersaudara John Wesley dan Charles Wesley.
-         Dilatarbelakangi semangat pieteisme > sebagai reaksi atas kondisi gereja-gereja Anglican, Lutheran dan Calvinis (reformed) yang semakin kaku, dingin, tidak bergairah dan kurang menghargai manusia sebagai pribadi.
-         Kaum Pietis menekankan pada iman yang berpusat pada Alkitab (bukan pada Gereja), pengalaman khas dalam kehidupan Kristiani, yang meliputi rasa berdosa, pengampunan, pertobatan, kesucian dan kasih dalam persekutuan.
-         Pengungkapan iman secara bebas melalui nyanyian, kesaksian dan semangat mengabarkan Injil.
Anglikan
-         Merupakan istilah lain dari Gereja Episkopal.
-         Menggambarkan orang-orang, lembaga-lembaga, dan gereja-gereja serta tradisi litrugis dan konsep teologis yang dikembangkan oleh Gereja Inggris yang mapan.
-         Menggunakan The Book of Common Prayer sebagai pedoman kesalehan dan doktrin.
-         Pengakuan terhadap The Thirty-nine Articles sebagai penjelasan doktrinal yang mewakili ajaran Anglikan.
-          Ibadah yang mengikuti kalender gerejawi tahunan, pembacaan Mazmur dan Alkitab, penekanan pada Do’a dan ibadah yang responsif.
-         Penekanan pada sakramen, terutama perjamuan kudus.
-         Pengakuan terhadap Bishop agung Canterbury sebagai pemimpin rohani.
-         Keikutsertaan dalam konferensi Lambert.
-         Ajarannya mengadopsi dari Katolik dan Protestan (campuran). Katolik secara ajaran dan sakramen, Protestan dengan menolak otoritas Paus.
Pertapaan dan Ordo
-         Pertapaan> biara yang dihuni oleh para rahib/rubiah dan kesunyiannya dilindungi oleh alam yang sepi.
-         Fungsi> agar para petapa dapat tenang menjalankan kehidupan.
-         Ordo> terikat bersifat kerahiban yang para anggotanya menyerahkan hidupnya sepenuhnya bagi kepentingan agama dan kebaktian.
-         5 macam Ordo; Benedictines, Carm-eliles, Franciscans, Dominican, Jesuits.
Pendapat Para Pemikir Islam
            Banyak dari berbagai pemikir Muslim klasik maupun modern yang menyumbangkan kritik terhadap ajaran Kristen, salah satunya adalah Ibnu Hazm, yang berpendapat bahwa seumpama Allag itu tidak menyebutkan faham ketuhanan Nasrani dalam al-Qur’an, maka lisan orang mukmin tidak akan menuturkannya.


My Opinion           
Secara analisis bahasa, Alkitab Perjanjian Lama ditulis dengan bahasa Ibrani (yang asli dari nabi Isa), sedangkan Perjanjian Baru ditulis dengan bahasa Latin. Di sini patut kita analisis dan teliti sekaligus curigai, ada faktor apa dibalik penafsiran kitab dari bahasa Ibrani yang dikenal sangat sulit dipahami orang lain, bahkan hanya sedikit orang yang tahu, ke bahasa Latin? Hmm........
Dan, katanya ada Perjanjian Lama yang masih kita ketahui belakangan ini yang masih berbahasa Ibrani, namun bahasa Ibraninya merupakan alih bahasa dari Perjanjian Lama yang berbahasa Latin, Hmm...... Kemana sebenarnya Alkitab yang Asli...????  
Mengenai Dosa Waris, kenapa manusia zaman modern ini masih harus mewarisi dosa Adam & Hawa sebagai nenek moyang? Padahal, lebih dekat dosa orang tua kita untuk diwariskan daripada dosa Adam dan Hawa, karena karakter yang kita miliki lebih dekat dan mirip orang tua asli kita, bukan buyut kita Adam dan Hawa.. hehe.




[1] “The God and Father of our Lord Jesus Christ” (2 Corinthians 1:3). “Spoken to us through a son who is to be recognized as exact representation of God” (Hebrews 1:1-3)

[2] (Matius, 26;15)
[3] (Matius, 26:48)
[4] (Matius, 27:42-43)
[5] (Matius, 27: 45-46)
[6] (Matius, 27:57-61)
[7] Lih. QS. An-Nisaa; 156-158, QS. Ali Imron; 54-55, Al-Maidah; 117.
[8] (Roma 5:10; Kolase 1:21)
[9] (Roma 5:12)
[10]  Lih. QS. Al-A’raaf: 23 & Al-Baqoroh: 37.
[11] Lih. QS. Al-An’am: 64, Al-Isra’: 15, & Az-Zumar: 7

1 komentar: