Sejarah singkat timbulnya agama Kristen adalah ketika
pada masa umat Yahudi waktu itu sedang carut marut. Mereka mengalami Chaos
(sistem sosial yang kacau), menghalalkan segala cara dan dalam keadaan
keagamaan yang kompleks yang memaksa mereka terpecah belah menjadi empat bagian
dengan kelas yang berbeda-beda dan masing-masing memiliki espektasi-espektasi
sendiri. espektasi-espektasi yang muncul pada waktu itu adalah bahwa Tuhan akan
terus membantu umat Yahudi, mengirimkan juru selamat yang bisa menegakkan
keadilan dan kerajaan Tuhan di muka bumi, sampai pada harapan bahwa Tuhan akan
menciptakan hukum alam yang luar biasa (a kind of powerfull event) atau
setidaknya Tuhan melakukan sebuah aksi yang luar biasa. Karena sebagaimana kita
ketahui, bagi umat Yahudi, kedatangan seorang Messias memang sangat
dinanti, karena selama berabad-abad mereka selalu menjadi umat yang ditindas
dan dibudakkan, sehingga selalu termarginalkan dan terbuang ke negeri-negeri
lain.
Adapun keempat kelompok pecahan umat Yahudi tersebut
adalah sebagai berikut:
1.
Sadducees
-
Kelompok Aristokrat agama yang pro pada status quo,
berisikan paara imam-imam besar Yahudi.
-
Mengikuti tradisi Taurat.
-
Konsep dipegang oleh pemuka agama.
-
Menguasai majelis tinggi agama.
-
Kaya dan mapan, maka dengan biaya berapapun mereka bisa
bekerja sama dengan pemerintahan Yunani.
-
Taurat sebagai teks agama yang penting.
-
Konservatif.
2.
Pharisees
-
Beranggotakan sekitar 6000 orang.
-
Terdiri dari seniman, pedagang yang masih berpegang pada
tradisi hukum Yahudi (Taurat).
-
Menerapkan konsep pada kehidupan sehari-hari.
-
Berinteraksi dengan masyarakat biasa, orang-orang
berilmu, dan orang-orang yang berada di posisi tidak menguntungkan.
-
Memisahkan diri dari pemerintahan Roma.
-
Tidak mapan secara ekonomi, tapi mampu bertahan hidup
(survive).
-
Mengutumakan aspek religius daripada politik.
-
Mengharapkan seorang Messias sebagai pemuka agama yang
tau hukum dan pada suatu saat mampu memimpin umat ke jalan Tuhan dan
mengaplikasikan apa yang ada di Taurat.
3.
Essenes
-
Beranggotakan sekitar 4000 orang.
-
Menolak tradisi Romawi secara ekstrim dengan asumsi dunia
akan segera berakhir.
-
Tinggal di Gua atau dimanapun (tidak pasti).
-
Menarik diri dari masyarakat Romawi.
-
Memantapkan ibadah demi kehidupan akhirat.
-
Asketis.
-
Berharap Tuhan menjadikan kerajaan baru di muka bumi.
4.
Zealots
-
Kelompok radikal/garis keras.
-
Secara tegas mengikuti Taurat.
-
Membenci pemerintahan Romawi.
-
Perlawanan fisik dengan cara pemberontakan kepada Romawi
(underground mover).
-
Mengharapkan Messias yang dapat memimpin dan menghentikan
penindasan dan mampu memimpin kemiliteran untuk menghadapi pemerintah Yunani.
-
Terorganisir dari partai politik.
-
Mendambakan seorang Messias atau orang-orang yang taat
pada Taurat dan tinggal di tempat peribadatan.
Konsep Ketuhanan Agama Kristen
> Perjanjian Lama: Bani Israel mengakui dan
menyembah Tuhan yang membantu pelarian dan menyelamatkan mereka dari Mesir
menuju tanah yang di janjikan (The Promised Land).
>
Perjanjian Baru: Konsep Tuhan sebagaimana tergambar dalam Old Tradition
(Perjanjian Lama) tetap diakui, namun dikembangkan lebih lanjut yaitu bahwa
mereka percaya kepada Tuhan yang sama (the same God as Abraham) yang kemudian
pada akhirnya menampakkan dirinya dalam Yesus Kristus.[1]
Analogi tentang Tuhan dalam agama
Kristen yang muncul kemudian dengan penyebutan memakai konsep imageri
(metafor):
Ø
God as Sepherd; Tuhan sebagai penggembala, yang merawat
dan memelihara ternaknya (manusia). Domba (manusia) selalu tergantung pada
gembalanya (Tuhan) dan tidak self sufficient.
Ø
King; Tuhan sebagai Raja.
Ø
Father; Tuhan sebagai seorang Bapak yang senantiasa
melindungi dan mengayomi anaknya yaitu umat manusia.
Ø
Almighty; Tuhan yang maha kuasa.
Dalam klasemen yang keempat, terdapat pertanyaan yang
cukup rumit untuk di jawab berkaitan dengan Tuhan yang maha kuasa (Almighty)
tersebut. Banyak berbagai kalangan terutama dari kalangan rasionalis yang
mempertanyakan hal tersebut, semacam “jika memang Tuhan itu maha kuasa,
mampukah Tuhan menciptakan batu besar yang Tuhan sendiri tidak bisa
mengangkatnya? Atau segitiga yang mempunyai 4 sisi sekaligus? Atau seseorang
yang bisa mencintai sekaligus membenci? Atau wajah yang cantik dan jelek
sekaligus?” Jawaban yang diberikan dari pihak Kristen disumbangkan oleh Thomas
Aquinas, yang mana dia menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam itu dengan
jawaban “Bukan Tuhan tidak mampu, tetapi tidak mungkin Tuhan menciptakan
sesuatu yang berlawanan dengan logika. Kembalikan kemaha kuasaan Tuhan pada Nature
of God, tempatkan Tuhan pada tempat yang pantas. Serta diperlukan
kehati-hatian dan kecermatan dalam konsep memahami Tuhan.”
The Gospel (Ajaran Kitab Injil)
Gospel atau kitab suci umat Kristen
tidak memuat rekam historis kehidupan Yesus yang lengkap dan objektif. Ditulis
dari perspektif yang spesifik dan digunakan secara material tentang Yesus untuk
menegaskan fakta-fakta berbagai hal tentang Dia. Tiga Injil pertama adalah
(Mark, Matthew, dan Luke) yang memaparkan kisah yang sama tentang kehidupan
Yesus (life, death, and resurrection).
Adapun beberapa kandungan yang
dijelaskan dalam ketiga Gospel tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Gospel of Mark
-
Dia (Yesus) disalah pahami oleh umat. Espektasinya waktu
itu akan segera kiamat. Yesus sebagai agen yang akan menyadarkan umat.
-
Digambarkan sebagai Messiah yang harus menderita.
-
Yesus tidak memenuhi harapan kelompok Yahudi waktu itu.
Tetapi kemudian disadari bahwa Yesus memiliki “miracle (keajaiban)”, anak Tuhan
dan harus mati dengan sadis di tiang salib.
-
Kebangkitan kembali (His power over death).
-
Tuhan membangun kerajaannya di bumi dan mengalahkan
kekuatan jahat termasuk para imam waktu itu.
2.
Gospel of Matthew
-
Yesus adalah musa yang baru.
-
Yesus memenuhi apa yang jadi ramalan kitab yang lama.
Dari perkataan dan perbuatannya yang sesuai dengan itu.
-
Memaparkan espektasi tentang Messiah akan lahir, datang
ke Yarusalem dan yang akan dilakukannya di kota tersebut.
3.
Gospel of Luke & The Book of Acts.
-
Yesus adalah seorang juru selamat, yang memberikan
ampunan.
-
Penegasan tentang kelembutan, kasih sayang, dan kelemahan
Yesus.
-
Mengungkap genealogi Yesus sampai ke nabi Adam.
-
Kedekatan Yesus dengan masyarakat kelas bawah, dan
menempatkan perempuan di posisi yang lebih baik.
-
Kebangkitan Yesus menegaskan bahwa dia sanggup menjadi
juru selamat umatnya.
4.
Gospel of John
-
Berbeda secara style dan diisi dengan Synoptic
Gospels.
-
Mysteri of Jesus: sama seperti
manusia lain, tetapi berbeda dari beberapa hal; Eternal Origin & Divine
Nature.
-
Dimulai dengan kalam Tuhan yang dititipkan dalam rahimnya
Maryam kemudian lahir sebagai anak manusia.
-
Mukjizat yang ditampilkan menghidupkan orang mati.
-
God become a man, Tuhan masuk
dalam alam manusia dengan cara masuk ke dalam rahim manusia dengan cara yang
radikal. Sesuai dengan kehidupan masyarakat Yahudi pada waktu itu.
-
Menurut beberapa tafsir> Johanes menjelaskan
tanda-tanda kemenangan (book of sign & book of glory).
Yesus: Messiah, Kristus, anak
manusia dan Allah anak
Dimensi
Transendental (eksoteris) > (Esoteris)
Pusat agama umat Yahudi pada waktu
itu adalah Tuhan yang ada di langit, membangun kerajaan surga di langit,
kemudian mengirimkan nabi-nabi untuk membangun kerajaan Tuhan di bumi. Sama
dengan konsep tauhid dalam Islam, pusatnya tidak pada manusia, tetapi pada
Tuhan. Pergeseran makna Tuhan yang ada
di langit ke bumi itu muncul ketika Yosua (Ibrani; Isa in Islam) lahir dan
disalib. Konsep Kristen bergeser ke Tuhan yang hidup di bumi, menyelamatkan
manusia yang berdosa (inkarnasi).
(Terminologi
Perjanjian Baru)
-
Identity Statements: Messiah, Lord, Son of God, Son of
Man.
-
Functional Statements: Savior of humanity (juru selamat
manusia), The Reveal God (Tuhan yang nampak).
Messiah> Chirst (English), Al-Masih (Arabic), Kirios
(Yunani)> Penyelamat/Juru Selamat.
Secara
literal berarti (orang yang diurapi dengan minyak, atau orang yang memiliki
posisi spesial yang menegaskan bahwa dia bukan manusia biasa). Orang yang
dianggap berdasarkan inspirasi Tuhan.
Espektasi
Umum:
-
Akan muncul seorang pimpinan yang dia membawa asumsi
ketuhanan, berkah ketuhanan yang dapat mengusir tantara Romawi dari tentara
Israel.
-
Yesus tidak mengaggap dirinya Messiah sebagaimana
pengertian di atas.
-
Yesus tidak mengajarkan perlawanan fisik terhadap
dominasi Romawi.
-
Sebaliknya, Yesus menyerang kemapanan dan tradisi dalam
umatnya (Yahudi) kala itu. Mengusir para pedagang dari sekitar Temple.
-
Yesus tidak menegaskan secara tegas menerima atau menolak
“titel Messiah.”
-
Yesus mengakui kalau dia Messiah.
-
Setelah Petrus mengidentifikasi Yesus sebagai Messiah,
Yesus segera menegaskan bahwa dia harus menderita, ditolak oleh masyarakatnya
sendiri, dan dibunuh.
Son of God.
-
Dalam kitab perjanjian lama digunakan untuk merujuk
istilah Angelic atau Supernatural Persons.
-
The Coming Messiah yang dirujuk
sebagai Son of God. Penggunaan istilah ini dalam Perjanjian Baru
menegaskan penggambaran dari Perjanjian Lama.
-
Penggunaan secara eksklusif untuk Yesus (The Son of
God); Paulus menegaskan ada perbedaan Yesus dan umat Kristiani lainnya
sebagai anak yang diangkat (Adopted Son).
-
Perjanjian Baru memahami hubungan Yesus dengan Tuhan
dalam bentuk Ayah dan Anak (Father-Son Relationship).
Son of Man> Status
kemanusiaan Yesus. Natural Counterpats to Son of God.
Perspektif
Perjanjian Baru
-
Yesus ditangkap atas penghianatan muridnya Yudas Eskariot
dengan imbalan 20 uang perak.[2]
Ia menunjukkan tempat persembunyian Yesus.[3]
-
Setelah persidangan, Yesus disalib oleh pemerintah Potius
Pilatus.
-
Para penyalib; Jika Tuhan Yesus berhasil
menyelamatkannya, mereka akan mempercayai kerasulannya.[4]
-
Sekitar 3 jam kemudian, Yesus mengucapkan “Eli Eli
lama sabakhtani?”[5]
-
Yusuf Arimatea, salah seorang murid Yesus kemudian
meminta dan menguburkan mayat Yesus.[6]
-
Penyaliban pada awalnya adalah bentuk hukuman yang
bersifat humiliation (penghinaan). Kemudian berkembang menjadi public
act (undang-undang masyarakat umum).
-
Kematian di tiang salib bukan karena luka (nail wounds),
tetapi oleh faktor kehabisan nafas (loss of oxygen) secara gradual, painful
process of asphyxiation (melemahnya kemampuan bernafas).
-
Praktek penyaliban telah lama dilakukan oleh pemerintahan
Romawi di Yerusalem. Tahun 71 SM misalnya, Romawi menyalib tak kurang dari 6000
orang yang mendukung pemberontakan Spartacus.
Penyaliban (Crucifixion)
Dalam
tradisi Kristen, ada tiga penyikapan terhadap peristiwa penyaliban Yesus:
1.
As Sacrifice (pengorbanan)
Yesus
mengorbankan dirinya disalib untuk mengembalikan dosa manusia kepada Tuhan,
dengan penyaliban Yesus maka dosa manusia harus diampuni, tidak mungkin dosa
manusia diampuni jika Yesus tidak mengorbankan dirinya.
2.
As Victory (Kemenangan)
Kematian Yesus di
tiang salib merupakan kemenangan, mengalahkan dosa yang ada pada manusia.
Melihat konteks umat pada waktu itu yang takut akan kematian.
3.
As Cardikness (Pengampunan)
Dengan disalibnya
Yesus, itu merupakan peristiwa pengampunan atas dosa manusia yang diwarisi dari
nenek moyangnya yaitu Adam dan Hawa.
Menurut tradisi Islam[7],
menolak klaim penyaliban Yesus dan menganggapnya sebagai tipu daya orang-orang
Yahudi dan Romawi. Sedangkan yang disalib bukanlah Yesus, melainkan orang lain
yang diserupakan dengan Yesus (lakin syubbiha lahum), Yesus sendiri
diselamatkan dengan cara diangkat oleh Allah ke sisi-Nya. Tolak ukur konsep
trinitas dengan penyaliban Yesus (manusia+Tuhan), ketika Yesus dalam kesakitan
meminta datangnya Roh Kudus kepada Allah Bapa. Misi utama Yesus adalah menyeru
untuk menyembah Allah.
The Bible
Bible berasal dari bahasa Yunani Ta Biblia, yang
berarti “buku-buku”, atau sebuah koleksi buku (Collection of Books).
persepsinya berubah > Buku, tidak hanya dalam pengertian bahasa saja, tetapi
lebih substansial > kumpulan tulisan-tulisan (Collection of Writings).
Codex > Koleksi-koleksi manuscript, sebuah gumpalan
lembaran-lembaran yang dijilid menjadi satu. Dengan demikian halaman-halaman
buku tersebut bisa diputar, seperti sebuah buku modern.
Pada Abad 4-5 Masehi, codex paling awal yang dapat kita
temukan adalah Codex Alexandrius, Sinaiticus, Vatinicus yang memberikan banyak
hukum tetapi juga berbeda sedikit dalam kontennya dan sangat banyak dalam
perintah.
Terdapat banyak macam-macam Bible, di antaranya adalah:
-
The Authorize or King James (AV)
-
The Rivised English Bible (REB)
-
The New Jerusalem Bible (NJB)
-
The New Revised Standard Version (NRSV)
-
The Good News Bible (GNB)
-
The New International Version (NIV)
Perbedaan linguistik:
NRSV;
John seorang pembaptis nampak di hutan belantara, memproklamasikan pembaptisan
untuk penyesalan/pertobatan (sebagai media) untuk pengampunan dosa.
REB; John
sang pembaptis nampak dalam hutan belantara, memproklamasikan pembaptisan
sabagai bukti pertobatan, untuk pengampunan dosa.
GNB;
jadi, John sang pembaptis nampak di gurun, membaptis dan berhotbah, “menjauhlah
dari dosa-dosamu dan menjadi dibaptis, dia memegang orang,” dan Tuhan akan
mengampuni dosa-dosa kalian.
Dosa Waris & Keselamatan (Original
Sin & Salvation)
Kehadiran Yesus di bumi dalam rangka
misi penyelamatan bagi umat manusia [8]
yang selalu memiliki potensi untuk berbuat dosa, karena jika tidak maka cobaan
Tuhan menjadi tidak berarti. Pengetahuan yang diberikan Tuhan bisa dijadikan
sebagai alat bagi manusia untuk melakukan dosa. Dan, Tuhan mengizinkan setan
untuk menggoda manusia sehingga manusia bisa tergoda untuk melawan
perintah-perintah dan hukum Tuhan.
Dosa Waris atau Dosa Asal biasanya
diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan “Original Sin,” asal-muasal
dosa. Sebagian Rabbi Yahudi berpendapat bahwa dosa asal itu merupakan pembawaan
manusia sejak lahir. Dalam tradisi Kristen ada dua macam dosa pada manusia,
yaitu “tabiat” dan “perbuatan”. Dosa tabiat merupakan dosa yang diwarisi dari
Adam yang telah melakukan dosa untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia
dengan kasusnya memakan buah Khuldi di Surga atas godaan syetan, padahal Tuhan
telah melarangnya. Jadilah dosa Adam tersebut terwariskan kepada
keturunan-keturunannya, atau manusia yang hidup setelahnya, anak cucunya.
Itulah menurut tradisi Kristen, bahwa setiap manusia yang lahir ke dunia ini
sudah mempunyai dosa, dan untuk menghapuskannya dengan cara di baptis. [9]
Sedangkan dosa perbuatan adalah dosa yang dilakukan oleh manusia itu sendiri,
seperti membunuh, berzina, mencuri, dan sebagainya, dosa tersebut di tanggung
masing-masing yang melakukannya.
Dalam tradisi Islam, tidak mengenal
apa yang disebut dengan Dosa Waris, karena Adam & Hawa telah diampuni
dosanya sebelum mereka memiliki keturunan. Dan dosa mereka merupakan tanggung
jawab sendiri-sendiri dan tidak diwariskan kepada siapa-siapa. Adam & Hawa
telah memohon ampun dan Allah telah mengampuninya.[10]
Yang ada hanya setiap orang akan memikul dosa yang telah diperbuatnya sendiri,
setiap manusia bertanggung jawab atas dirinya sendiri.[11]
Chruch (Eklesia)
Gereja adalah
pokok kontitusi Dogmatis Konseli Vatikan II ( Lumen gentium ) yang sangat
mewarnai pengertian diri gereja setelah 1965. Gereja disebut suatu misteri dan
sakramen untuk menandai kesatuan unsur lahiriah dan rohani untuk mempertemukan
manusia dengan Allah dan mempersatukan umat manusia ex; Kerajaan Allah yang
didirikan Kristus di dunia ini, sudah mulai bertumbuh dalam gereja dan
diperkembangkan dengan perantaranya, sebab Roh kudus menyatukan dan memebimbing
gereja . Gereja Kritus yang dilukiskan menurut gambar-gambar PL dan PB, berada
dalam gereja Katolik walaupun di luar organisasi hirarki itu terdapat pula
unsur-unsur pengkudusan dan kebenaran Kristiani.
Beberapa Macam-macam Gereja:
Katolik Roma
-
Gereja Katolik adalah umat Kristen yang meyakini dirinya
sebagai gereja yang satu kudus, katolik dan apostolik (sesuai syahadat).
-
Menekankan pada ajaran Romawi.
-
Percaya dan mengakui kekuasaan Paus.
-
Membina dan menjaga kesatuan yang diinginkan Kristus.
-
Lebih universal; mempunyai keanggotaan uskup yang
terbesar di seluruh dunia, tetapi tetap mengakui keuskupan di Vatikan.
-
Legalistik, Sakramen.
-
Konsep Salvation; kalam Tuhan menjelma menjadi manusia,
untuk menebus kesalahan manusia.
Orthodox Timur
-
Roh Kudus bukan hanya berasal dari Bapa, tetapi juga dari
Putra.
-
Theosis; kesatuan dengan Allah.
-
Tidak mengakui Uskup di Roma sebagai pemimpin
satu-satunya.
-
Masing-masing negara punya Uskup sendiri.
-
Mendapat tekanan dari Roma.
-
Lebih mistis, terkait dengan cakupan-cakupan
spiritualitas.
-
Menekankan indikasi bahwa kalam Tuhan menjelma menjadi
daging dan tulang manusia; maka manusia berpotensi menjadi Tuhan.
-
Tradisi tanpa dukungan kitab suci; fondasi tidak ada.
Protestan
-
Didirikan oleh Marthin Luther dan John Calvin
-
Sebuah upaya perbaikan tatanan kehidupan yang didominasi
oleh otokrasi Gereja yang menyimpang.
-
Persamaan antara Calvin dan Luther, terutama tentang
doktrin asketisme duniawi, anti sakramen suci dan monastisisme.
-
Reformasi terjadi di Jerman sekitar abad 15-16 ketika
Jerman masih merupakan negara agraris yang terbelakang.
-
Kuatnya pengaruh Katolisme yang bersifat konservatif di
Jerman.
-
Banyaknya penjualan surat-surat pengampunan dosa di
Jerman melebihi negara-negara eropa lainnya.
-
Penolakan Luther terhadap surat-surat pengampunan dosa
yang dikeluarkan Paus, Tuhan lah yang pantas memberikan pengampunan.
-
Sakramen hanya digunakan untuk membantu keimanan tetapi
bukan sama sekali alat untuk mencapai rahmat Tuhan dan jalan keselamatan.
-
Terbelahnya Kristen menjadi sekte-sekte kecil seperti;
Lutheranisme, Calvinisme, Anglicanisme, dll.
-
Sola fide (Hanya dengan iman), Sola Gratia (Hanya dengan
Rahmat), Sola Scriptura (Hanya dengan kitab suci), keselamatan manusia hanya
diperoleh karena imannya kepada karya anugerah Allah yang dikerjakannya melalui
Yesus Kristus, sebagaimana yang disaksikan oleh kitab suci.
-
Pembenaran karena iman dan asas Protestan.
Calvinis
-
Sebuah sistem teologis dan pendekatan kepada kehidupan
Kristen yang menekankan kedaulatan pemerintahan Allah atas segala sesuatu.
-
Didirikan oleh Yohanes Calvin.
-
Menekankan ketertiban dan keteraturan dalam Gereja.
-
Doktrin 5 point calvinisme; Total depravity (kerusakan
total), unconditional election (pemilihan tanpa syarat), limited atonement
(penebusan terbatas), irresistible grace (anugerah yang tidak dapat ditolak),
perseverance of the saints (ketekunan orang-orang kudus).
Methodis
-
Muncul di Inggris pada abad ke 18.
-
Didirikan oleh dua bersaudara John Wesley dan Charles
Wesley.
-
Dilatarbelakangi semangat pieteisme > sebagai reaksi
atas kondisi gereja-gereja Anglican, Lutheran dan Calvinis (reformed)
yang semakin kaku, dingin, tidak bergairah dan kurang menghargai manusia
sebagai pribadi.
-
Kaum Pietis menekankan pada iman yang berpusat pada
Alkitab (bukan pada Gereja), pengalaman khas dalam kehidupan Kristiani, yang
meliputi rasa berdosa, pengampunan, pertobatan, kesucian dan kasih dalam
persekutuan.
-
Pengungkapan iman secara bebas melalui nyanyian,
kesaksian dan semangat mengabarkan Injil.
Anglikan
-
Merupakan istilah lain dari Gereja Episkopal.
-
Menggambarkan orang-orang, lembaga-lembaga, dan
gereja-gereja serta tradisi litrugis dan konsep teologis yang dikembangkan oleh
Gereja Inggris yang mapan.
-
Menggunakan The Book of Common Prayer sebagai
pedoman kesalehan dan doktrin.
-
Pengakuan terhadap The Thirty-nine Articles
sebagai penjelasan doktrinal yang mewakili ajaran Anglikan.
-
Ibadah yang
mengikuti kalender gerejawi tahunan, pembacaan Mazmur dan Alkitab, penekanan
pada Do’a dan ibadah yang responsif.
-
Penekanan pada sakramen, terutama perjamuan kudus.
-
Pengakuan terhadap Bishop agung Canterbury sebagai
pemimpin rohani.
-
Keikutsertaan dalam konferensi Lambert.
-
Ajarannya mengadopsi dari Katolik dan Protestan
(campuran). Katolik secara ajaran dan sakramen, Protestan dengan menolak
otoritas Paus.
Pertapaan dan Ordo
-
Pertapaan> biara yang dihuni oleh para rahib/rubiah
dan kesunyiannya dilindungi oleh alam yang sepi.
-
Fungsi> agar para petapa dapat tenang menjalankan
kehidupan.
-
Ordo> terikat bersifat kerahiban yang para anggotanya
menyerahkan hidupnya sepenuhnya bagi kepentingan agama dan kebaktian.
-
5 macam Ordo; Benedictines, Carm-eliles, Franciscans,
Dominican, Jesuits.
Pendapat Para Pemikir Islam
Banyak dari berbagai pemikir Muslim
klasik maupun modern yang menyumbangkan kritik terhadap ajaran Kristen, salah
satunya adalah Ibnu Hazm, yang berpendapat bahwa seumpama Allag itu tidak
menyebutkan faham ketuhanan Nasrani dalam al-Qur’an, maka lisan orang mukmin
tidak akan menuturkannya.
My Opinion
Secara analisis bahasa, Alkitab Perjanjian Lama ditulis
dengan bahasa Ibrani (yang asli dari nabi Isa), sedangkan Perjanjian Baru
ditulis dengan bahasa Latin. Di sini patut kita analisis dan teliti sekaligus
curigai, ada faktor apa dibalik penafsiran kitab dari bahasa Ibrani yang
dikenal sangat sulit dipahami orang lain, bahkan hanya sedikit orang yang tahu,
ke bahasa Latin? Hmm........
Dan, katanya ada Perjanjian Lama yang masih kita ketahui
belakangan ini yang masih berbahasa Ibrani, namun bahasa Ibraninya merupakan
alih bahasa dari Perjanjian Lama yang berbahasa Latin, Hmm...... Kemana
sebenarnya Alkitab yang Asli...????
Mengenai Dosa Waris, kenapa manusia zaman modern ini
masih harus mewarisi dosa Adam & Hawa sebagai nenek moyang? Padahal, lebih
dekat dosa orang tua kita untuk diwariskan daripada dosa Adam dan Hawa, karena
karakter yang kita miliki lebih dekat dan mirip orang tua asli kita, bukan
buyut kita Adam dan Hawa.. hehe.
[1]
“The God and Father of our Lord
Jesus Christ” (2 Corinthians 1:3). “Spoken to us through a son who is to be
recognized as exact representation of God” (Hebrews 1:1-3)
[2]
(Matius, 26;15)
[3]
(Matius, 26:48)
[4]
(Matius, 27:42-43)
[5]
(Matius, 27: 45-46)
[6]
(Matius, 27:57-61)
[7]
Lih. QS. An-Nisaa; 156-158, QS. Ali
Imron; 54-55, Al-Maidah; 117.
[8]
(Roma 5:10; Kolase 1:21)
[9]
(Roma 5:12)
[10]
Lih. QS. Al-A’raaf: 23 & Al-Baqoroh: 37.
[11]
Lih. QS. Al-An’am: 64, Al-Isra’: 15,
& Az-Zumar: 7
assalamu 'alaikum. izin baca.
BalasHapus